Kegiatan peluncuran utama (grand launching) Seleksi Mandiri Masuk Perguruan Tinggi Negeri Konsorsium Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Negeri wilayah Barat Indonesia tahun 2024 atau disingkat SMMPTN Barat 2024 berlangsung sukses. Kegiatan launching tersebut dilaksanakan di Hotel Artotel Gelora Senayan Jakarta, Senin, 6 Mei 2024.
Turut hadir pada saat peluncuran tersebut Dirjen Dikti Kemdikbudristek Prof. Abdul Haris, perwakilan KPK, wakil Irjen Kemdikbudristek, dan perwakilan bank mitra, yaitu BNI, BTN, Mandiri, dan BSI.
Dalam sambutannya, ketua BKS PTN Barat, Prof. Dr. Muriyanto Amin menyatakan kegiatan Seleksi Mandiri dilaksanakan dalam wujud kerja sama antarPTN di wilayah Barat Indonesia atau konsorsium untuk mempermudah pelaksanaan ujian. “Jadi pembentukan SMMPTN Barat sejak 2017 ini adalah demi memberikan kemudahan bagi calon mahasiswa di mana pun agar bisa ikut seleksi mandiri tanpa harus hadir di kampus tujuan, meskipun diwajibkan memilih salah satu prodi di tempat Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK),” ungkapnya.
Lebih lanjut Prof. Muriyanto yang juga Rektor Universitas Sumatera Utara (USU) mengatakan bahwa launching sengaja disosialisasikan lebih awal, yaitu pada 8 Maret 2024. Hal ini agar semakin banyak peminat yang mengerti keberadaan SMMPTN Barat. “Sehingga siswa yang belum lulus dari SNBP dan SNBT dari Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB), bisa memilih seleksi Mandiri ini”.
Adapun sambutan dari Dirjen Dikti disampaikan langsung oleh Prof. Dr. rer.nat. Abdul Haris, M.Sc. Pada sambutannya Prof. Haris menyatakan kegembiraannya atas terlaksananya seleksi Mandiri yang dilakukan oleh BKS PTN Barat. Hal ini ikut membantu peran Kemdikbudristek terkait peran seleksi Mandiri secara transparan dan akuntabel.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada bank mitra atas dukungan pelaksanaan SMMPTN Barat 2024. “Tentu bukan saja pada faktor banyaknya pendaftar, tapi juga peran perbankan untuk memajukan pendidikan tinggi.”
Tak lupa pada kesempatan itu Dirjen Dikti juga berpesan untuk memperhatikan kuota dan fasilitas seleksi bagi para penyandang cacat atau difabel. “Saat ini masih ada ketimpangan bagi akses difabel yang berjumlah 2,8 persen untuk mendapatkan pendidikan tinggi.
Prof. Haris juga berpesan bahwa proses seleksi dilakukan dengan regulasi yang telah diatur dan berdasarkan Prosedur Operasional Baku (POB). “Kami mau metode seleksi dilakukan secara terukur, melakukan apa yang dicatat, dan mencatat apa yang dilakukan. Itu indikatornya ada pada regulasi yang telah kita buat. Namun penting juga ada inovasi dan kreativitas sehingga proses yang kita lakukan selamat, di dunia dan akhirat,” tutupnya.
Pada sesi terakhir dilaksanakan penekanan tombol pembukaan pendaftaran SMMPTN Barat 2024 secara resmi, yang dilakukan oleh Ketua BKS PTN Barat. Kegiatan itu disaksikan Dirjen Dikti, wakil ketua SMMPTN, dan ketua Pokja SMMPTN Barat.